Uniknya Rumah Tradisional ala Korea, Hanok

Setiap negara punya budaya uniknya masing-masing. Demikian pula negara seperti Korea Selatan. Salah satu keunikan tersebut bisa kamu temuin pada keberadaan rumah tradisional yang disebut dengan hanok. Kalau nonton film dan drama Korea, kamu pun bakal sering menjumpai tampilan bangunan unik ini.

Keunikan Rumah Tradisional Korea Selatan, Hanok

Kalau kamu punya kesempatan menjelajahi bangunan tradisional ini, terdapat beberapa keunikan yang menarik untuk dikulik, antara lain:

1. Sistem Pengatur Suhu Ruangan

Korea Selatan merupakan negara yang punya 4 musim. Sangat jauh berbeda dibanding Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, kemarau dan penghujan. Di sono, kamu bisa ngerasain musim semi, musim dingin, musim panas, dan musim gugur.

interior rumah tradisional korea

Sekilas, kayaknya sih enak ya. Bisa ngeliat salju dan suasana musim gugur yang romantis gitu. Namun, empat musim itu juga bikin ketidaknyamanan sendiri. Misalnya, gerah saat musim panas dan dingin banget ketika musim salju.

Nah, desain rumah tradisional Hanok dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang Korea dalam menghadapi iklim di sono. Rumah hanok punya instalasi sistem penghangat lantai yang berguna untuk menghangatkan ruangan. Selain itu, mereka juga membangun aula atau daecheongmaru yang berguna untuk njaga sirkulasi udara biar bertiup ke 4 mata angin ketika musim panas.

2. Pemisahan Ruangan Laki-Laki dan Perempuan

Selanjutnya, orang Korea zaman dulu juga merancang desain bangunan hanok dengan pertimbangan untuk misahin antara cowok sama cewek. Pemisahan itu berlangsung lebih ketat pada bangunan orang-orang kaya atau kalangan atas.

Di dalam kompleks rumah hanok yang tradisional, ada area bernama sarangchae. Di sinilah lokasi para cowok bertempat tinggal dan belajar. Selain itu, ruangan yang ada tak jauh dari gerbang utama rumah ini berguna untuk ruang tamu.

Desain sarangchae sengaja dibentuk memiliki ketinggian yang lebih dibanding bangunan lain di dalam kompleks rumah hanok. Hal ini sengaja dilakukan sebagai representasi cowok dalam keluarga yang lebih dominan dibanding cewek.

Setelah sarangchae, baru kamu bisa menemukan ruangan yang ditujukan untuk tempat tinggal cewek-cewek, namanya anchae. Area ini sangat terbatas. Jadi, orang luar ga boleh masuk ke wilayah ini tanpa ada izin dari empunya rumah.

3. Desain Bangunan yang Luas

Secara umum, kompleks bangunan tradisional ala Korea Selatan mempunyai ukuran yang sangat luas. Hal ini relatif lumrah. Apalagi, zaman dulu tanah masih sangat banyak di sana. Selain itu, pembagian ruangan di dalam rumah hanok juga sangat banyak.

Kamu tak hanya bisa menemukan pembagian ruangan untuk tempat tinggal cewek dan cowok. Pemisahan tersebut juga berlaku untuk bangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jadi, bisa kamu bayangin, seberapa luas ukuran kompleks hanok, kan?

4. Mengutamakan Material Kayu

Desain rumah ala Korea Hanok umumnya menggunakan kombinasi antara kayu dan tembok. Namun, unsur kayu terlihat sangat dominan. Pemakaian kayu pada bangunan tersebut pun terlihat sangat mencolok, dengan ukuran yang besar-besar. Selain itu, kayu dalam rumah hanok juga kerap menggunakan warna natural.

5. Suasana Ruangan yang Lapang

Terakhir, kamu akan menemukan setiap ruangan di dalam rumah hanok terlihat sangat luas. Hal ini bukan hanya dipengaruhi oleh ukuran bangunan yang luas. Namun, ada pula pengaruh dari konsep rumah minimalis yang telah diusung oleh masyarakat Korea sejak zaman dulu.

Pada rumah-rumah tradisional ala Korea, kamu akan menemukan konsep ruangan yang sangat minim perabotan. Kursi pun sangat jarang. Mereka lebih suka duduk lesehan, gak jauh beda sama orang Jepang. Selain itu, kamu juga bisa menjumpai ruangan dengan konsep open space.

Nah, itu tuh beberapa info menarik terkait desain rumah tradisional Korea. Unik, kan?

Tinggalkan komentar